Kisah pembantu dan majikan sudah banyak cerita
nya, tapi yang kali ini lain dan sangat berkesan, seorang tante girang
yang memiliki pembantu pria yang biasa biasa saja. bisa berhubungan
badan karena kesepian, Pelajaran buat suami suami yang meninggalkan
istrinya sendirian.

Hari ini Lisa menerima telenar dari suaminya yang baru saja kembali di
Jakarta. Dari airport suaminya langsung menuju ke kantor, dalam
perjalanan menuju ke kantor, ia menelenar Lisa memberitahukan bahwa ia
sudah berada di Jakarta dan sedang dalam perjalanan menuju ke kantornya,
ia menjelaskan kepada istrinya bahwa kepulangannya memang mendadak
karena ada pertemuan dengan kliennya di Jakarta.
Lisa pun hanya mengiyakan saja tanpa memberikan komentar apapun,
batinnya berkata ada di Jakarta ataupun tidak ada di Jakarta tidak ada
pengaruhnya untuk dia, karena selama ini suaminya tidak pernah
memberikan nafkah bathin untuknya, ia selalu mendapatkan nafkah bathin
dari orang lain, jadi kalau suaminya di Jakarta malah membuat sulit Lisa
untuk melakukan aktivitas seksnya. Rencana Lisa hari ini untuk
menikmati batang kemaluan kenalan barunya menjadi batal karena telenar
suaminya tadi, sementara ia merasakan lubang memeknya sudah gatal ingin
digaruk oleh penis lelaki lain, tapi apa daya suaminya ada di Jakarta,
Lisa takut saat dia melakukan persetubuhan dengan kenalan barunya dan
saat itu juga suaminya menelnar atau suaminya pulang lebih awal, bisa
kacau nanti semuanya.
Akhirnya Lisa membatalkan rencananya untuk pergi keluar pada hari ini,
hatinya berkata biarlah akan kutunggu sampai suaminya pergi keluar kota
lagi, baru kupuaskan dahaga bathinku ini. Siangnya Lisa betul-betul
gelisah, dia betul-betul ingin sekali merasakan sodokan-sodokan batang
kemaluan lelaki, karena menahan desakan hasrat birahinya, kedua pipinya
memerah. Lisa saat itu sedang duduk santai di ruang keluarga menonton TV
tanpa sadar tangannya mulai mengusap-usap bibir memeknya dari balik
CDnya, saat itu Lisa mengenakan baju model baby doll, roknya sedikit
terangkat sehingga CD putihnya terlihat dan pahanya yang putih mulus pun
terlihat dengan jelas, Lisa yang sedang asyik masyuk tidak menyadari
hal itu, yang ada dalam pikirannya sekarang adalah batang kemaluan
lelaki yang tegang dan besar.
Usapan tangannya di kelentitnya membuat memeknya mulai basah, Lisa
mulai mendesah perlahan, menikmati belaian lembut tangannya di kelentit
dan dibibir memeknya, tangan kirinya mulai meremas-remas payudaranya,
kedua payudaranya yang tidak mengenakan BH silih berganti diremas-remas
oleh tangan kirinya, ia membayangkan selingkuhannya sedang meremas-remas
kedua payudaranya silih berganti dan ia juga membayangkan saat itu juga
sedang dijilati kelentit dan memeknya, memeknya semakin basah, hasrat
birahinya semakin memuncak. Ruangan keluarga itu letaknya cukup
berjauhan dengan dapur dan ruang makan, jika sedang berada di dapur atau
di ruang makan kegiatan apapun yang terjadi di ruang keluarga tidak
akan terlihat dari dapur atau ruang makan, begitu pula sebaliknya, dan
para pembantunya bila sudah selesai bebenah di ruangan keluarga atau di
ruangan lainnya, mereka akan berkumpul di ruangan mereka. Ruangan itu
terletak dekat dengan kamar mereka yaitu dekat dengan garasi mobil, jadi
kegiatan Lisa saat ini tidak ada satu orang pun yang melihatnya.
Gejolak birahi Lisa semakin meningkat, desahannya semakin sering
terdengar, kedua payudaranya yang tidak mengenakan BH sudah tidak
tertutup apa-apa lagi, kedua putingnya sudah mengeras dan mencuat
keluar, CDnya sudah melorot sampai paha, dan terlihat jari tengah tangan
kanannya sudah berada dalam jepitan memeknya, dan terlihat jari
tengahnya sedang keluar masuk di lubang memeknya, terlihat pantatnya
naik-turun dari kursinya seiring dengan keluar masuk jari tengahnya.
Lisa yang sedang berusaha keras untuk mencapai puncak birahinya tidak
menyadari ada sepasang mata yang sedang menyaksikan aksinya. Kedua bola
mata yang menyaksikan tingkah Lisa itu terbelalak, jantungnya berdegup
kencang nafasnya memburu, pemandangan yang disaksikan oleh pemilik kedua
bola mata itu, yang dalam mimpinyapun tidak pernah terbayangkan
olehnya. Kedua payudara Lisa yang setengah terbuka dan kelihatan kedua
putingnya dan sedang diremas-remas bergantian oleh tangan kirinya,
kemudian di bawah ia melihat belahan bibir memek Lisa yang kadang
terlihat dan kadang tidak terlihat karena jari tengah tangan kanan Lisa
sedang keluar masuk di lubang memeknya itu, semua itu membuat si empunya
mata tersebut berkali-kali menelan ludah, seumur hidupnya belum pernah
ia menyaksikan pemandangan indah seperti ini.
Si empunya mata merasakan penisnya mulai mengeras melihat semua itu,
hampir tanpa berkedip kedua matanya tertuju ketubuh Lisa, nafasnya
semakin memburu melihat ulah Lisa, tubuh Lisa terlihat olehnya
meregang-regang, penisnya semakin mengeras, terlihat celana pendeknya
menggelembung oleh desakan penisnya yang seolah ingin keluar dari
sekapan celana pendeknya, pada saat kepala Lisa mendongak ke belakang,
kedua matanya yang setengah terpejam menangkap sesosok tubuh si empunya
mata tadi. Lisa sungguh kaget sekali karena ada orang yang sedang
menyaksikan ulah liarnya tersebut, aksi liar kedua tangannya berhenti
seketika. “Ehhh, Danar…addaaaaa…apaaa…sedaang apa kamuuu…,” Lisa berkata
dengan terengah-engah, kaget dan jengkel karena puncak birahinya tidak
terlampiaskan. “Eeehhh…aaanuuuu…..aaanuuu…bu…,” Danar kaget mendengar
teguran Lisa, karena saat itu dirinya sedang asyik melihat aksi
nyonyanya tersebut. Biarpun kaget tapi kedua mata Danar tidak melepaskan
pandangannya dari tubuh Lisa yang masih agak terbuka, hal ini tidak
Lisa sadari karena ia kaget dengan kehadiran Danar di ruangan tersebut,
yang hanya Lisa ingat lakukan saat ia berdiri dari kursinya tadi adalah
CDnya yang ia benahi, sehingga saat ia berdiri berhadapan dengan Danar
kedua payudaranya yang putih mulus itu masih terpampang dengan jelas di
hadapan Danar. “Anu..anu apa,” Lisa berkata kepada Danar dengan jengkel,
karena malu dan karena gejolak birahinya tidak terlampiaskan.
“Eeehhh…ini..ini..,Bu. Sayaa…mau minta uang untuk beli bahan pembersih
kolam, yang kita punya sudah habis,” Danar menjawab agak tergagap-gagap,
dengan kedua matanya tetap tertuju ke arah payudara Lisa yang
seolah-olah menantang ingin diremas. “nar, apa yang kamu lihat tadi,
jangan sampai ada orang lain yang tahu, kalau sampai ada yang tahu, kamu
saya pecat,” ancam Lisa, dan saat itu kedua mata Lisa melirik ke arah
selangkangan Danar, dan ia melihat tonjolan di celana pendek Danar.
Danar betul-betul merasa ketakutan dan merasa bersalah dengan
kelakuannya yang melihat tubuh Lisa yang setengah telanjang, tapi kedua
matanya tidak pernah beranjak dari payudara Lisa yang menggantung dengan
indahnya, payudara Lisa yang putih mulus dihiasi oleh kedua putingnya
yang merah muda dan sudah menyembul keluar dan mengeras itu. Setelah
menimbang-nimbang dengan segala kemungkinannya, Lisa pun mengambil
keputusan untuk melakukan “quickie sex” dengan Danar, lalu iapun
memerintahkan Danar untuk duduk di sofa. Lisa tahu bahwa penis Danar
sudah pasti sedang berdiri dengan gagahnya di balik celana pendeknya
itu. Hati Lisa mulai ragu antara ingin menikmati sodokan batang kemaluan
lelaki dengan takut akan suaminya pulang lebih awal, ia melirik jam
dinding yang ada di ruangan tersebut, pukul 13.30 siang, hatinya
membatin suaminya tidak mungkin pulang cepat, ia bisa melakukan “quickie
sex” dengan Danar untuk meraih puncak kenikmatannya yang terganggu.
Akhirnya nafsu birahinya mengalahkan akal sehatnya, Lisa pun mengambil
keputusan untuk merasakan batang kemaluan Danar mengaduk-aduk lubang
memeknya. “Iyyaaa…Bu..saya sumpah tidak akan cerita ke orang lain,”
jawab Danar ketakutan. “Duduk, kamu,” perintah Lisa. Danar menuruti
perintah Lisa untuk duduk, iapun duduk di sofa yang ditunjuk oleh Lisa,
dengan hati penuh kebingungan dan dengan tatapan mata yang tidak pernah
terlepas dari payudara Lisa. “Ingat kamu jangan cerita kepada siapapun,
cukup hanya kita berdua yang tahu masalah ini, hhhmmm ..,” ancam Lisa
kembali sambil berjalan menghampiri yang sudah duduk di sofa, tanpa
membuang waktu Lisapun mulai menurunkan celana pendek Danar sampai ke
lutut. Batang kemaluan Danar yang sudah tegang terangguk-angguk saat
celana pendeknya terlepas, ternyata Danar pada saat itu tidak mengenakan
CD, Lisa kaget karena ia tidak menyangka bahwa Danar tidak mengenakan
CD, penisnya yang sudah sangat tegang sekali teracung-acung di
hadapannya. “Ingat, nar, apapun yang terjadi kamu jangan cerita kepada
siapapun,” kembali Lisa berkata. “Iyaah..bu…saaayyyaaa….jaanji…,” jawab
Danar gagap, karena ia kaget akan aksi nyonyanya ini yang membuka celana
pendeknya. Ia sendiri bingung, dalam hatinya berkata apa yang
dikehendaki oleh nyonyanya ini, karena belum pernah selama ini ada
perempuan yang melihat penisnya apalagi dalam keadaan tegang, Danar pun
merasa malu karena nyonyanya sudah melihat penisnya yang tegang itu.
Tangan kanan Lisa segera meraih batang kemaluan Danar, iapun segera
mengangkang di atas pangkuan Danar.
sementara tangan kirinya meraih CDnya dan menarik salah satu pinggiran
CDnya ke samping, sehingga belahan bibir memeknnya terlihat dengan jelas
oleh Danar, Danar yang belum pernah melakukan hubungan badanpun dibuat
bingung oleh aksi Lisa, dan saat Lisa mulai mengoles-oleskan kepala
penisnya ke bibir memeknya, Danar merasakan geli yang aneh saat kepala
penisnya bersentuhan dengan bibir memek Lisa, penisnya berdenyut-denyut.
Tanpa membuang waktu Lisa segera menyelipkan batang kemaluan tersebut
di bibir memeknya dan ia mulai menekan pantatnya ke bawah dengan
perlahan dan batang kemaluan Danar perlahan-lahan menyeruak masuk di
lubang memek Lisa. Ssleeeepppp…..bleeessss….bleeesss…..bleesss… Dengan
perlahan-lahan penis Danar mulai melesak masuk di lubang memek Lisa dan
akhirnya terbenam seluruhnya, Danar merasakan kenikmatan yang luar biasa
yang belum pernah ia alami selama ini, rasa geli yang aneh menyelimuti
dirinya, saat penisnya terjepit dalam lubang memek Lisa, Danar merasakan
penisnya seperti ada yang meremas-remas. “Ooouuuggghhhh…..,” Lisa
melenguh saat lubang memeknya diterobos oleh penisnya Danar.
“Eeeeggghhhh……..,” Danarpun mengerang merasakan jepitan lubang memek
Lisa di penisnya. Dengan kedua tangan bertumpu pada sandaran kepala
sofa, Lisa perlahan-lahan mulai bergerak, menaik turunkan pantatnya,
kedua payudaranyapun terguncang naik turun seiring dengan naik turun
pantatnya. Danar yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa
melotot melihat kedua payudara Lisa yang terombang-ambing di hadapan
matanya. “Aaagghhh…eenaaakkk…nar, kaamuuu…jangan
melongo..saaaajjaa…ooogghhh… hisap kedduaaa…tetekku…
remaaassss….remaaasss…,” Lisa mendesah keenakan. Danar yang mendengar
perintah Lisa mulai melakukannya, kedua tangannya mulai meraih payudara
Lisa yang sedang terombang-ambing itu, lalu ia meremas kedua payudara
tersebut, karena belum pernah ia melakukan hal tersebut, Lisa merasakan
remasan tangan Danar di kedua payudaranya agak kasar, tapi sensasi yang
ditimbulkan oleh remasan kasar tangan Danar membuatnya merasakan hal
baru, gairah birahinya yang sempat tertunda tadi mulai meningkat lagi.
Mulut Danarpun mulai bergantian menghisap-hisap kedua payudara Lisa,
hisapan-hisapan mulut Danarpun tidak beraturan, Danar betul-betul
menghisap tetek Lisa seperti ia menyedot minuman, akibatnya Lisa kembali
merasakan sensasi yang berbeda daripada biasanya, hisapan-hisapan kuat
Danar pada kedua teteknya membuat ia menggelinjang, Lisapun merasakan
geli yang aneh di kedua payudaranya tersebut. Danar yang belum pernah
melakukan seks ini, merasakan kenikmatan yang luar biasa, kenikmatan
yang belum pernah ia alami selama ini, mulutnya mendesah-desah di tengah
kesibukannya menghisap-hisap payudara Lisa, matanya merem melek
menikmati jepitan lubang memek Lisa pada penisnya, Danar merasakan
penisnya bergesekan dengan lubang memek Lisa, ia merasakan geli yang
luar biasa, penisnya semakin berdenyut dengan kuat dan semakin menegang,
Lisa merasakan penis Danar yang semakin mengeras. Lisa merasakan penis
itu begitu tegang dan keras, dinding lubang memeknya merasakan kekerasan
penisnya Danar tersebut, cairan birahinya semakin banyak bercampur
dengan cairan birahi Danar, akibatnya suara berdecak dari pertemuan dua
kemaluan merekapun terdengar, menambah semangat Lisa untuk
menaik-turunkan pantatnya. Lisa sudah lupa akan kemungkinan suaminya
pulang cepat, yang ada sekarang ini Lisa betul menikmati sodokan-sodokan
batang kemaluan Danar di memeknya. Tak lama berselang Danar melenguh
keras, penisnya berdenyut dengan keras, penisnya mulai menembakkan air
maninya. Crreeeettt….creeettt….creeett……. air mani Danar berhamburan
keluar membasahi lubang memek Lisa.
“Ouuuuggghhh….hhhmmmmmhhh….sssllrrppppp…ssslr rrppp p….hhhmmm…..,” Danar
melenguh merasakan letupan-letupan lahar kenikmatannya yang sedang
mengalir dari penisnya membasahi memek Lisa sambil mulutnya tetap
menghisap-hisap payudaranya. Lisa merasakan letupan-letupan air mani
Danar di dinding memeknya, ia tahu Danar sudah meraih puncak
kenikmatannya, Lisapun semakin gencar menaik turunkan pantatnya, ia
merasa takut akan tidak berhasil meraih puncak kenikmatannya, karena
penisnya Danar sudah menyemburkan lahar kenikmatan, ia merasa takut
bahwa sebentar lagi batang kemaluan Danar akan melemas setelah
menyemburkan cairan kenikmatan itu.
“Oouuugghh…aaagghhh….ssshhhh..aaagghhh…sssshh hh…aa aaghhhh….. ,” Lisa
mendesah keenakan merasakan lesakan batang kemaluan Danar di memeknya
dan merasakan hangat di dinding memeknya akibat semburan air mani Danar.
Danar merasa lemas saat penisnya menyemburkan tetes terakhir cairan
kenikmatannya di lubang memek Lisa, tapi mulutnya masih tetap
menghisap-hisap payudara Lisa, penisnya masih berdenyut-denyut. Lisa
yang merasakan batang kemaluan Danar tidak menyemburkan cairan
kenikmatannya lagi, merasa kaget karena penisnya Danar tidak mengalami
perubahan, Lisa merasakan penisnya Danar masih keras dan tegang,
biasanya batang kemaluan lelaki perlahan-lahan akan menciut setelah
melepaskan cairan kenikmatannya, tapi tidak untuk penisnya Danar,
penisnya Danar sudah berhenti mengeluarkan cairan kenikmatan tapi Lisa
masih merasakan keras dan tegang. Danar yang berhasil meraih puncak
kenikmatannya, dalam sekejap sudah kembali pulih, perlahan-lahan gairah
birahinya kembali bangkit, dengan semangat 45 hisapan dan remasan di
payudara Lisa semakin gencar, ia hanya merasakan sedikit ngilu di kepala
penisnya, tapi lama-lama rasa ngilu itu hilang berganti dengan rasa
nikmat. Danar memang belum berpengalaman dalam hal bersetubuh, tapi
stamina tubuhnya terutama penisnya, betul-betul membuat takjub Lisa.
Lisapun semakin gencar menaik-turunkan pantatnya, dari lubang memeknya
perlahan-lahan keluar cairan putih yang bercampur dengan cairan bening,
cairan itu keluar seiring dengan keluar masuknya batang kemaluan Danar
di lubang memeknya, lenguhan-lenguhan nikmat semakin sering terdengar
dari mulut Lisa, sementara dari mulut Danar hanya terdengar
dengusan-dengusan keenakan karena mulutnya masih sibuk dengan kedua
payudara Lisa. Kedua manusia berlainan jenis ini sudah lupa dengan
keadaan sekitarnya, yang mereka tahu hanyalah nikmatnya persetubuhan
mereka ini, Lisapun sudah tidak perduli akan kemungkinan suaminya pulang
lebih cepat, yang ia perdulikan hanyalah meraih puncak kenikmatannya,
yang ia perdulikan hanyalah penisnya Danar yang sedang keluar masuk
dalam lubang memeknya. Kedua sosok tubuh mereka sudah basah dengan
keringat, nafas keduanya pun terdengar memburu, kedua mata mereka
merem-melek menikmati persetubuhan mereka ini, mereka berdua sudah lupa
akan status mereka. “Oouughhh, danaarr….kontolmu betul-betul
enaaak….kkoontollmu…keras sekali… oougghh… shhhh….aaahh…sssshh..
aaaahhh…..,” Lisa mengerang keenakan merasakan sodokan-sodokan batang
kemaluan Danar di lubang memeknya, Lisa merasakan batang kemaluan Danar
tegang dan keras seperti kayu saja layaknya.
“Hhmmm…ssllrrppp….hhhmmmm…ssllrpppp….,” Danar bergumam keenakan sambil
mulutnya tetap sibuk menghisap tetek Lisa. Remasan tangan Danar di
payudara Lisapun tidak pernah berhenti, tangannya meremas-remas kedua
payudara Lisa dengan agak kasar. Lisapun menggelinjang akibat
hisapan-hisapan kuat mulut Danar dan remasan-remasan kasar di
payudaranya, sensasi yang agak sedikit kasar ini belum pernah dialami
oleh Lisa, kedua puting payudaranya semakin mencuat keluar dan keras,
Lisa semakin mengerang keenakan dibuatnya. “Oouugghhh…aaaaaagghhh…
hiisaaapp…Pooon, hissaaappp…kuaaatt..kuatt…
yachhh…aaaghh…ssshhsss…oougghh.,” Lisa mengerang-ngerang merasakan
kerasnya hisapan mulut Danar. “Kaaammuuu…pernah melaakukaan
ini..danarr….” tanya Lisa tanpa menghentikan genjotan pantatnya.
“Beeelumm…sssrrrlppp…Bu,…ssslrrpp…,”jawab Danar sambil asyik menghisap
tetek Lisa. Tubuh Lisapun berganti posisi dari setengah berjongkok
sekarang posisinya duduk di atas pangkuan Danar, sementara gerakkannya
yang naik turun sekarang berganti dengan gerakkan maju mudur, kedua
tangannyapun tidak berada di sandaran kepala sofa tetapi sekarang kedua
tangannya sedang meremas-remas kepala Danar yang sedang asyik bermain di
kedua payudaranya. Tali baju Lisa pun sudah terlepas dari kedua pundak
Lisa, akibatnya kedua payudaranya sudah tidak terhalang oleh apapun,
sehingga kedua tangan Danarpun bebas meremas-remas kedua payudara
tersebut. Danar memang baru pertama kali ini melakukan hubungan seks,
tapi karena usia Danar yang masih sangat muda sehingga penisnya yang
tadi sudah mengeluarkan sperma masih berdiri dengan gagahnya dan siap
untuk bertempur kembali, yang kurang dari Danar hanya pengalaman saja,
tapi untuk Lisa itu sudah cukup yang penting penisnya Danar keras dan
tegang dan bisa mengobrak-abrik lubang memeknya yang haus akan batang
kemaluan lelaki.
“Hhhhmmm…ssslrrppp…sssslrrppp…hhmmm….,” Danar masih asyik dengan aksi
hisapannya di payudara Lisa, yang satu ia hisap yang satunya ia remas,
kedua payudara Lisa bergantian dihisap dan diremas.
“Ouuughh…aaaaghhhh…ssshh…eenaaakk…Poon…eennaa akk.. nikmaattt sekali…
terus hisaaaapp…reeemaaass….yaachhh…jangan berhentiiii…ouughhh..aaaagghh
….kontooolllmuuu….eenaaakkk…keeraaassss…….,” Lisa merintih-rintih
menikmati semua ini. Gerakan maju mundur tubuh Lisa semakin cepat, Lisa
merasakan kelentitnya geli-geli enak bergesekan dengan jembut Danar,
remasan tangannya di kepala Danar semakin menjadi akibat hisapan dan
remasan Danar di kedua payudaranya. Kepala Lisa bergoyang ke kanan dan
ke kiri, mulutnya merintih-rintih keenakan, matanya merem melek
menikmati sensasi persetubuhan ini. Tak lama berselang gerakan tubuh
Lisa mulai tidak beraturan, tubuhnya mulai mengejut-ngejut, nampaknya
puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh, tiba-tiba Lisa menekan
pantatnya ke belakang seolah-olah ia ingin penisnya Danar masuk dengan
biji pelernya di lubang memeknya, dan… Sssrrrrr……srrrrrrrr…..ssssrrr…
Memeknya menyemburkan cairan kenikmatannya, cairan hangat itu menyiram
batang kemaluan Danar, Danar merasakan penisnya menjadi hangat oleh
siraman cairan kenikmatan Lisa, Danar juga merasakan dinding memek Lisa
seolah meremas-remas penisnya.
“OOuuuggggghhh….aakuuu….keluuuarrr…Pooonnn, aaaakuuu…aaagghh..enaakkk
nikkmaaat….aaagghhh….,” erang Lisa menikmati puncak kenikmatannya yang
berhasil ia rengkuh. Tubuh Lisa mengejang, gerakannya terhenti,
tangannya meremas kepala Danar dengan kuat, nafasnya tersengal-sengal,
saat memeknya meneteskan tetes terakhir dari cairan kenikmatannya,
Lisapun melenguh panjang, dinding memeknya masih berkedut-kedut, yang
dirasakan oleh Danar seolah-olah meremas-remas penisnya. Dengan nafas
yang masih memburu, Lisapun ambruk di atas pangkuan Danar, Danar hanya
bisa diam, dia tidak tahu apa yang harus diperbuat, perlahan-lahan Lisa
membuka matanya lalu berkata, “Kamu suudah keluar, nar,” Tanya Lisa.
“Belum, Bu,”jawab Danar polos. “Hhhmmmm kamu termasuk ayam pejantan
juga,” Lisa berkata dengan genit. Dengan perlahan-lahan Lisa mulai
menggerakkan tubuhnya lagi, pantatnya ia maju mundurkan, sehingga batang
kemaluan Danar mulai kembali keluar masuk memek Lisa. Sebetulnya Lisa
sudah merasa puas dengan pencapaian puncak kenikmatannya ini, tapi
karena dia tahu bahwa Danar belum berpengalaman, akhirnya ia mengambil
keputusan untuk memuaskan penisnya Danar sampai mengeluarkan cairan
kenikmatannya lagi. Danar merasakan kembali penisnya keluar masuk memek
Lisa, Lisa bergerak dengan cepat, ia ingin cepat-cepat menuntaskan
permainan ini, karena hasrat birahinya sudah terpenuhi dia mulai sedikit
khawatir akan kedatangan suaminya, tubuhnya maju mundur dengan cepat,
penisnya Danarpun akibatnya keluar masuk dengan sangat cepat,
Blleeesssss….sssrrrttt….bleeeessss…ssrtttttt…blees sss….sssrtttt…. Lisa
memaju mundurkan pantatnya dengan cepat, batang kemaluan Danarpun keluar
masuk di lubang memek Lisa seiring dengan gerakan maju mundur, dengan
gerakan Lisa yang cepat ini membuat Danar agak kesulitan menghisap
payudara Lisa, sehingga yang bisa ia lakukan hanya meremas-remas
payudara tersebut, dan suara erangan Danarpun mulai terdengar jelas.
“Aaaaghhh….ssshhhh…ooougghh….sssshhh… enaaakk…Bu…eenaaakkk…,” Danarpun
mengerang kenikmatan, merasakan jepitan memek Lisa di penisnya.
“Ehhmmm…enaak…nar…aaayoo…keluaaariinn…ceppaat …,” Lisapun mendesah.
Tubuh Lisa menghentak-hentak dengan cepat, goyangan pantatnya semakin
bertambah cepat, batang kemaluan Danar semakin mengeras jadinya, Lisa
merasakan batang kemaluan Danar seperti batang kayu yang dimasukkan ke
dalam memeknya, seluruh dinding memeknya merasakan kerasnya batang
kemaluan Danar tersebut, gairah birahinyapun menanjak dengan cepat.
“Ouughh…Poon..Koontooollmmmu…..keeraasssss…se ekaal liii…sssshhh…aaaggh
nikmaaat betuulll…aaarrggghhh….aaakkuuu…ingin teruuusss…merasakannyaaaa
oooohhhhh…..” Lisa merintih-rintih keenakan.
“Aaahhh…iiyaaaahh….mmmmmm….eeennaakkk….ooohhh …puny aa….ibuuu..juga
enaaaak….,” Danar mengerang nikmat. Lisa sibuk dengan goyangan dan maju
mundur pantatnya sementara Danar sibuk dengan kedua belah tangannya yang
meremas-remas kuat payudara Lisa. Nafas mereka berduapun terdengar
memburu, puncak pendakian kenikmatan mereka sudah mulai di ambang pintu.
Gerakan Lisapun semakin menggila dan liar, rintihan-rintihannya semakin
terdengar, erangan Danarpun semakin sering terdengar, suara rintihan
dan erangan mereka terdengar bergantian, diselingi dengan suara decakan
akibat beradunya kedua kemaluan mereka, lubang memek Lisa semakin
banjir, batang kemaluan Danarpun semakin leluasa keluar masuk di lubang
memek Lisa, tanpa hentinya Lisa melenguh-lenguh keenakan. Tubuh Lisapun
mulai bergerak tidak beraturan, tubuh Danar mulai terlihat mengejang,
otot-otot di tangannya terlihat, puncak pendakian kenikmatan mereka
akhirnya berhasil mereka rengkuh, dengan sekali hentak Lisa menekan
dalam-dalam pantatnya.
Ccrreeeeetttt….sssssrrrrrrr…ccreeetttt…creeeettttt …ssssrrrrrr…..
Kemaluan mereka berdua secara bersamaan menyemprotkan lahar kenikmatan
mereka.
“Ooouugghhh…akuuu..keluaarrr..lagiiii…aaaaggh hh…en aaakkk…nikmaattt….
kamuuu betul…betullll…perkaaassaaa….Pooon,” erang Lisa menikmati puncak
pendakian kenikmatannya yang kedua kalinya.
“Hhhhhmmm…aaaaahh..ssshh…aaakuuu…jugaa….kelua arrr… Buuu,” Danarpun
melenguh keenakan. Tubuh Lisapun ambruk kembali di pangkuan Danar, nafas
keduanya terdengar memburu, perlahan-lahan batang kemaluan Danar mulai
mengecil dan terlepas dari jepitan memek Lisa. Seiring terlepasnya
batang kemaluan Danar dari lubang memek Lisa kemudian mengalir cairan
putih bercampur dengan cairan bening dan jatuh ke paha Danar. Setelah
nafas mereka kembali normal, Lisa mengingatkan kembali ke Danar untuk
tidak menceritakan kejadian barusan kepada siapapun dan ia juga
mengingatkan Danar untuk kapanpun jika ia sedang ingin melakukan
hubungan badan, Danar harus siap.
Lisa juga menambahkan agar Danar bertingkah seperti biasanya saja,
Danar hanya mengiakan kehendak nyonyanya tersebut, Danar berpikir
alangkah bodohnya ia bila menceritakan hal tersebut ke orang lain yang
bisa berakibat ia tidak dapat menikmati tubuh mulus nyonyanya lagi dan
tidak bisa merasakan surga dunia. Danarpun beranjak setelah mengenakan
celananya menuju ke kamarnya, sementara Lisapun merapikan pakaian dan
CDnya beranjak ke kamarnya, Lisa membersihkan badannya di kamar mandi,
setelah selesai mandi Lisa mengambil daster satu tali yang mini,
dalamannya ia hanya mengenakan CD saja tanpa BH, dan beranjak keluar
kamarnya menuju ke ruangan keluarga dan menonton TV sambil menunggu
kedatangan suaminya.
Demikian cerita antara tante dengan pembantunya, berbeda dengan cerita
pembantu dengan majikan yang sebelumnya menjadi bacaan favorit pecinta
blog ini. Sekian dan semoga menghibur.